optional

Tuesday 24 July 2018

Resto ADEM AYEM – SOLO

Resto ADEM AYEM – SOLO

Resto ADEM AYEM – SOLO, vindex tengker
Resto besar, berlantai dua dan berkesan kuno ini terletak di pinggir Jl Slamet Riyadi, Laweyan ini, selalu dipenuhi pengunjung saat makan siang. Menyajikan variasi menu yang menurut saya cukup banyak. Misal gado2, ayam goreng, rawon, soto, timlo, nasi liwet, bestik Jawa, ramesan, selat Solo, mie godog dll.

Datanglah sebelum makan siang atau setelah makan siang.  Walaupun tempat luas, lapang dan nyaman, saat makan siang bisa dipastikan resto ini cukup ramai pengunjung.
Saya kesini menurut referensi abang becak yang hantar kami keliling kota Solo. Katanya kalau ke Solo kudu coba gudeg Solonya Adem Ayem. Referensi ini berdasar pada komen para pelanggan becaknya.

Saat itu makan siang, dan bisa dipastikan hampir semua memesan gudeg. Model gudeg basah atau berkuah tetapi tidak terlalu banyak, nyemek kalau orang Jawa bilang, dengan siraman areh kental putih diatas. Menurut yang punya areh putih ini pertanda perbedaan antara gudeg Solo dan gudeg Jogja.

Sedang untuk yang ingin membawa pulang gudeg, disediakan wadah kendil (seperti kuali atau pot terbuat dari tembikar) atau box kardus.
Karena sarapan pagi tadi perut saya sudah keiisi gudeg pinggir jalan, kali ini saya ingin mencoba masakan yang lain. 

Resto ADEM AYEM – SOLO, vindex tengker
Nasi Liwet. Nasi hangat, lembut yang diliwet disajian dengan sayur lodeh labu, suwiran opor ayam lalu atasnya disiram areh, dan 1 telur pindan yang dibelah dua.  Sebagai pelengkap adalah kerupuk rambak (kulit sapi) dan tentu sambal bajak. Bisa disajikan sebagai rames seperti gambar atau terpisah. Bila terpisah akan dikenakan biaya tambahan. 

Resto ADEM AYEM – SOLO, vindex tengker
Selat Solo. Selat Solo berbahan daging sapi bagian has dalam, disajikan dengan terlur rebus, setup sayuran, wortel, keputren, buncis, tomat serta mayones dan acar ketimun sebagai penyegar hidangan. Lalu disiram dengan kuah rebusan daging sapi dan rempah2 seperti, kayu manis, cengkeh, pala. Tidak dipungkiri, sajian ini terpengaruh oleh budaya Belanda yang masuk ke Solo saat itu.

Lalu keseluruhan hidangan saya tutup dengan es kelapa muda.. pas mantap enak.. Sekian, Salam Kuliner - VT
_____




Friday 20 July 2018

SOTO AYAM


SOTO AYAM


SOTO AYAM, soto ayam
Bahan:
1 ekor ayam kampung, tanpa jeroan (bila menginginkan jeroan, rebus terpisah)
2 Liter air untuk merebus ayam
3 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
2 kerat lengkuas, memarkan
1 – 2 butir cengkih
Sejumput kecil pala
2 sendok teh garam / sesuai selera
3 sendok makan bawang goreng
6 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu

Bumbu, haluskan:
12 butir bawang merah
6 siung bawang putih
Seruas jahe
Seruas kunyit
5 butir kemiri sangrai
1½  sendok teh  lada
1 ½ sendok teh ketumbar sangrai

Isian Soto:
50 gram suun kering, direndam dalam air hingga lembut, digunting 10 cm
3 buah telur rebus, dibelah-belah
2 lembar kol diiris tipis, boleh mentahan atau dicelup air panas sebentar agar agak layu
150 gram tauge pendek (tauge biasa untuk rawon), diseduh air panas sebentar
2 batang seledri, cincang kasar
Sambal cabai rebus
Koya: 4 buah kerupuk udang goreng + 2 siung bawang putih goreng, haluskan

Cara Mengolah:
Ayam direbus bersama serai, lengkuas, cengkih, dan garam sampai mendidih, kecilkan api hingga kuah ayam berkurang hingga tersisa kurleb 1 ¾ nya dari awal.
Angkat ayam dan goreng dalam minyak panas sebentar, angkat, tiriskan, lalu disuwir-suwir, sisihkan.
Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus sampai matang dan harum. Lalu tuang ke dalam panci kuah soto. Didihkan kembali, koreksi rasa, angkat. Tabur dengan bawang goreng.

Cara menyajikan:
Atur dalam mangkok saji, kol, ayam suwir, taoge, dan suun, tuang kuah soto yang panas, taburi seledri. Tempatkan telur rebus di atasnya. Sajikan selagi panas dengan sambal cabai, jeruk nipis iris, emping, koya dan irisan tomat bila suka.
_____