 |
|
Bermacam-macam asinan namun
yang kondang adalah asinan Betawi terdiri dari sayur2an, tahu, disiram dengan bumbu
cair kacang, cuka dan gula dan bertabur kacang sangrai cincang. Sedang asinan Bogor lebih kepada buah2 yang
diasinkan dengan kuah cuka, gula, cabai . Kata asinan sendiri mengacu pada
proses pembuatan buah2an dan sayuran yang diasinkan dan diawetkan. Kedua2nya memiliki keseragaman rasa yaitu
asin, asem, manis, pedas dan segar.
Tambahkan kerupuk mie membuat rasa menuju puncak yang sempurna..
5 – 6 porsi
Bahan:
200 gram Tahu Kuning, potong dadu kecil
100 gram Kol, iris tipis
150 gram Taouge, buang akarnya
200 gram Sawi Asin, potong pendek
150 gram Mentimun, iris bulat tipis
150 gram Wortel, serut kasar
100 gram Lokio, buang akarnya
50 gram Daun Tikim, buang akarnya
Kuah Asinan, campur bersama kecuali cuka:
3 – 4 buah Cabai Merah, haluskan
1 sendok makan Ebi, rendam air panas sebentar,
haluskan
5 sendok makan Kacang Tanah goreng, haluskan
300 gram Gula Pasir
3 – 4 sendok teh Garam
1000 cc Air Matang
3 sendok teh Cuka 25%
Pelengkap:
150 gram Kacang Tanah Goreng,
7- 8 Kerupuk Mie
8 sendok makan Gula Merah cair
Kuah
Asinan: Masak campuran kuah di atas api
sambil diaduk sampai mendidih, angkat.
Biarkan kuah menjadi dingin, beri cuka, aduk-aduk.
Masukkan dan atur bahan asinan ke dalam wadah, tuangi
kuah. Simpan dalam lemari es hingga
bahan agak layu (± ½ hari).
Keluarkan asinan, hidangkan dengan taburan Kacang
Tanah Goreng, Kerupuk Mi, dan Gula Merah cair.
_______
|
Friday 29 September 2017
ASINAN JAKARTA
RED VELVET CUP CAKE KLASIK
 |
|
Cake ini
terkenal sejak perang dunia ke 2. Konon
ceritanya cake ini untuk sajian para serdadu perang Amerika, nah pada saat itu
terjadi krisis ekonomi dimana susah tersedia bahan2 pasokan makanan termasuk sumba
untuk makanan.
Yang ada saat itu adalah umbi bitroot yang berwarna merah ungu, lalu digunakanlah air perasan sedikit dari umbi bit untuk mendapatkan warna yang bagus. Keistimewaan cake ini adalah warna yang menyala dan frosting diatasnya menggunakan cream cheese, sour cream sedikit gula dan vanila. Bisa dibayangkan rasa gurih asem manis bercampur menari2 pada lidah kita. Lalu orang membuat turunan daripada red velvet cake yaitu red velvet cup cake.
Resep ini
saya dapatkan sewaktu saya membantu pastry di LA.
|
 |
|
Bahan:
2 ½ cangkir
tepung terigu
½ cangkur
cocoa bubuk tawar
1 sendok teh baking soda
½ sendok teh garam
1 cangkir mentega (suhu ruangan)
2 cangkir gula
4 butir telur
1 cangkir sour cream
½ cangkir susu sugar
¼ cangkir air perasan umbi
bit
atau boleh diganti dengan 1
botol McCormick food color warna merah
2 sendok teh vanila bubuk
Vanilla Cream Cheese Frosting:
220 gram cream cheese, suhu ruangan
¼ cangkir mentega, suhu ruangan
2 sendok makan sour cream
2 sendok teh vanilla bubuk
450 gram gula confectioners
Cara membuat:
Panaskan
oven pada suhu 180 C.
Campurkan
tepung, cocoa bubuk, baking soda dan garam di dalam wadah. Sisihkan.
Kocok
mentega dan gula menggunakan mixer dengan kecepatan medium atau hingga mengembang
ringan. Masukkan telur satu persatu
sambil dimixer.
Campurkan sour cream, susu, air perasan bit atau pewarna. Pelan2 masukkan campuran tepung, gunakan kecepatan rendah hingga tercampur rata. Angkat mixer. Sendokkan adonan dalam 30 wadah kertas yang biasa digunakan untuk muffin. Isi 2/3 adonan pada tiap2 wadah kertas.
Panggang
kurleb 20 menit. Gunakan tusuk gigi
untuk melihat apakah sudah matang dalamnya dengan cara menancapkan tusuk gigi
hingga ke dalam.
Bila tusuk gigi bersih berarti cupcake sudah matang. Bila sudah matang angkat dan biarkan dingin diatas rak kawat agar bawah cupcake tetap mendapatkan udara. Setelah dingin frost lapisan atas menggunakan vanilla cream cheese frosting. Lalu taburi sejumput menggunakan meses warna2 atau hiasan yang lain.
Vanilla Cream
Cheese Frosting:
Kocok
cream cheese, mentega, sour cream dan vanila bubuk hingga mengembang dan ringan
Perlahan masukkan gula hingga lembut.
Lalu masukkan dalam piping bag, lalu semprotkan pada atas cupcake. |
CENTRAL MARKET in GRAND CENTRAL NEW YORK
 | |
Saya selalu senang berfoto di depan lapak2 ataupun kedai2 makanan.. haha Nah ini adalah pasar di dalam Grand Central Station. |
 |
|
Ini adalah main atrium atau concourse level.
|
 |
| Buah zaitun yang sudah dijadikan acar. Biasanya hanya direndam dengan minyak zaitun murni saja atau ditambahkan herb dan spices (parsley cincang, rosemary cincang, dill dll). Bila berkunjung ke sini, cobalah memberli barang 100 gram lalu jadikan sebagai camilan. |
 |
| Ini adalah herbal kering yang biasa digunakan sebagai seduhan seperti teh, atau digunakan sebagai lumuran ikan, daging sapi dll. |
 |
| Buah2 segar langsung dari petani. |
 |
| Baklava adalah jajanan khas Middle East terbuat dari kacang2an misal pistachio, walnut cincang yang ditambah dengan gula lalu dibungkus menggunakan puff pastry atau fillo pastry dll. |
 |
| Seperti yang saya ceritakan diatas, di pasar ini menyediakan makanan setengah jadi. Misal daging sapi sudah dilumuri dengan bumbu2 lalu sampai di rumah tinggal memasak. Sungguh sangat convenience bukan |
 |
| Cured meat. Nah, saya membeli beberapa gram untuk cold cut ini. Diiris tipis2 lalu disantap sebagai makan pagi, bersama keju dan buah2 kering serta biskuit tawar. Makanan ini juga sebagai penolong apabila cuaca tidak bagus lalu kita malas keluar, maka biasanya kami makan bread yang di toast dengan irisan tipis cold cut. Untuk yang belum pernah makan, biasanya agak aneh. Namun bila sudah terbiasa cold cut ini sebagai penolong, karena tidak perlu dipanaskan dan hanya disimpan ditempat kering. |
 |
Salah satu tempat keju favorit saya. Selain menyediakan berbagai macam keju
produksi dalam negeri Amerika.
Pengetahuan
dan keramah tamahan cheese master – nya, membuat saya terkagum-kagum.
Merekapun tidak segan2 membagi ilmu tentang
keju, bagaimana pembuatannya, rasa spesifik masing2 keju, makanan seperti apa
yang cocok untuk masing2 jenis keju, peneman wine dll. |
 |
| Tentulah kami tidak pernah lupa untuk membungkus maccaroon sebagai peneman minum kopi ketika kembali ke apartement. |
 | |
| Lalu, apabila kita berjalan keluar menuju pintu yang berseberangan dengan pintu masuk, lalu belok kiri, kita menjumpai kedai kopi yang luar biasa enak kopinya. Coklat panasnyapun juga enak. Sepertinya mereka menggunakan susu segar yang ditambah dengan chocolate bar dan diaduk begitu saja, tidak menggunakan serbuk coklat. Seperti ini yang pernah saya lihat di kedai kopi Godiva, hanya dengan memanaskan susu lalu memasukkan dan mengaduk chocolate bar.. tentu saja chocolate nya harus yang enak ya.. hehe. Nah sekian dulu tour kita ke Pasar Central.
_____
|
Subscribe to:
Posts (Atom)