Chef Vindex Tengker

Kalau pada resto Chinese digunakan 3 macam telur yaitu telur ayam biasa, telur asin dan telur pitan atau sering disebut juga century egg, disini saya hanya gunakan telur asin.  Lalu bawang putih sebelumnya dioven sebentar, agar rasanya tidak terlalu kuat, karena saya menggunakan bawang putih cukup banyak.  Perpaduan rasa bawang putih oven dengan kuah bayam telur asin ini enak sekali, jadi sayang kalau hanya menggunakan bawang putih sedikit.

Bila suka bisa ditabur dengan irisan rawit merah.

Bahan:

3 – 5 siung bawang putih, oven sebentar, belah 2

2 ikat bayam horenso / pocay

2 buah telur asin

1 buah telur pitan rebus, belah menjadi 8 (boleh sebagai bahan tambahan)

300 ml kadu ayam (bisa diganti dengan ½ sendok teh kaldu bubuk, pilih yang kaldu bubuk yang bagus, karena berpengaruh besar terhadap rasa akhir)

½ - 1 sendok teh merica bubuk

Garam secukupnya

Minyak untuk menumis, sebaiknya gunakan minyak bawang

Cara mengolah:

Tumis bawang putih yang telah dipanggang. Masukkan bayam, tumis sebentar agar layu.  Tuang air kaldu (bila menggunakan kaldu bubuk, ganti air kaldu dengan air biasa, lalu masukkan kaldu bubuk).

Segera masukkan telur asin dan sedikit saja diaduk agar telur masih bergumpal2.  Bumbui dengan merica dan garam. Sebelum diangkat masukkan potongan telur pitan (bila suka).

Santap selagi panas. 

_____

Kue Putu Mayang adalah jajanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip gulungan mie. Dibeberapa tempat memakannya dengan cara mengguyur kuah gula merah dan santan, ada pula yang menggunakan kelapa parut.

Pada resep dibawah saya menggunakan kuah gula merah dan santan kental.  Bila ingin kuah lebih kental sedikit boleh ditambahkan tepung beras 1 – 2  sendok makan, masukkan bersama2 bahan lain pada saat merebus kuah.

Bila menggukan kelapa parut, tambahkan garam pada parutan kelapa lalu kukus sebentar agar tidak mudah basi. Tambahkan gula pada bahan putu mayang biar agak manis sedikit.

Bahan:

225 gram tepung beras

1 sendok makan tepung sagu tani

50 ml santan kental dari ¼ butir kelapa

100 ml air, untuk menguleni

¼ sendok teh garam

1 ½ - 2 sendok makan air daun suji, untuk pewarna hijau

1 ½  tetes pewarna makanan warna merah

Daun pisang untuk alas secukupnya, oles tipis2 menggunakan minyak sayur

Kuah:

300 ml santan kental, dari 1 butir kelapa

200 gram gula merah, sisir

1 lembar daun pandan, ikat

½ sendok teh garam

Cara Mengolah:

Panaskan dandang yang berisi air.

Campur tepung beras dan tepung sagu tani lalu letakkan diatas kain tipis (bisa gunakan cheese cloth bila ada atau serbet bersih), padatkan dan ikat.  Kukus dalam dandang panas kurleb 10 menit.  Angkat.

Buka kain pembungkus dan pindahkan dalam wadah lalu tuang air sedikit demi sedikit dan ulen hingga kalis.

Bagi adonan menjadi dua. Tambahkan air daun suji ke dalam satu bagian adonan, ulen hingga warna tercampur rata. Lakukan hal yang sama dengan adonan yang satunya dengan menambahkan warna merah (bila ingin tiga warna, bagi adonan menjadi 3).

Masukkan adonan dalam cetakan petulo (cetakan putu mayang). Siapkan daun yang telah dioles tipis minyak sayur. Tekan diatas daun hingga membentuk gumpalan mi.  

Ulangi proses yang sama hingga adonan habis. Letakkan didalam dandang panas dan kukus hingga matang (± 15 menit). Angkat.

Kuah gula merah:  rebus dan aduk semua bahan hingga mendidih cukup satu letupan saja. Angkat lalu saring.