optional

Saturday 7 October 2017

Restaurant 1945 Fairmont Hotel - Jakarta

 Restaurant 1945 Fairmont Hotel - Jakarta

Mengusung tema Tradisional Indonesia dengan tehnik dan piranti makan moderen dan bahan2 berkelas premium, Restaurant 1945 mempertebal iman kita akan masakan tradisional yang kudu dijaga. Soal rasa? Jangan ditanya. Resto ini berkomitmen membawa bahan2 unggulan dan yang termasuk susah didapat. 


Mari kita lihat, makanan yang saya pesan disana.

vindextengker
Nah ini adalah Foiegras Duck Timlo, yang berisi sosis cincang daging, lalu dada bebek berbumbu yang dipanggang, poached egg (yaitu telur yang di rebus sebentar dalam air mendidih, putih telur yang matang lembut sempurna dan kuning telur didalam kental2 tapi masih meleleh), soun dan tentunya hati angsa - foiegras yang menjadi tokoh utama pada sajian ini. 

Disajikan dalam piring keramik yang sangat indah.  Lalu begitu tiba di meja kita, barulah disiram kuah bening kaldu dari kaldu pot yang juga artisan handmade keramic.  Begitu si kuah dituang ke atas isian timlo, terangkatlah keluar semua aroma harum wangi gurih sedap dari si foiegras timlo ini.
vindextengker
Lalu pilihan saya berikutnya adalah sate ayam berbumbu merah mirip seperti ayam bumbu Bali - nya Jogjakarta dengan dominasi rasa pedas cabai, gurih, manis kecap dan aroma panggangan.. alamakkk enak sekali. 

Lalu menyantapnya dikombinasikan dengan sambal matah Bali, sedikit kecut lemongrass dan kecombrang serta pedas dan segar -wangi.  Agak susah memang mengungkapkan aneka rasa dari masing2 bumbu yang dibawa oleh masing2 masakan sehingga menghasilkan rasa baru yang tidak ada kata mewakili ungkapan2 tsb..woalaaa..pokoknya enak dan membuat lidah bergetar2..haha
vindextengker

Lalu rujukan menu berikutnya adalah short ribs rawon.  Tahu kan "short ribs"  adalah iga. Iga ini..alamak .. empuk dan bila begitu saat digigit, bumbu2 rawon nyeresep masuk pada sela2 serat daging yang menempel pada tulang iga.  Untuk rawon ini, saya acungi jempol, karena membuat rawon agak2 susah2 gampang.   

Pemilihan keluwek sangat menentukan hasil akhir dari rawon tsb. 
Dan pemilihan ini kudu dibuka satu persatu, lalu dicicip serta dipilih sesuai keperluan. Nah pekerjaan memerlukan orang yang bekerja dengan hati..
vindextengker

Yang ini adalah tahu telur.  Sepertinya ini tahu telur Jawa Timuran.  Dengan saus berupa sedikit kacang yang ditambah dengan petis udang, dengan jumlah sedikit juga lalu dituang kecap manis.  Tidak lupa cabai rawit dan bawang putih untuk penyedap dan pengharum sajian. 
Aroma tahu goreng dan telur yang ditambah taoge serta siraman bumbu kacang menjadi penggugah selera makan.  Apalagi ditambah dengan seledri dan ketimun cincang.. wah enaknya sempurna

vindextengker

Sebagai penutup saya memilih bubur sumsum.  Nah keungulan bubur ini adalah bahan tepung berasnya.  Disini mereka mengguanakan tepung beras home made, maksudnya tepung beras yang diolah sendiri dengan merendam beras semalaman lalu menumbuknya. 

Berbeda dengan tepung beras jadi.  Bila menggunakan tepung beras pabrikan selain rasa tekstur tentu berbeda dengan yang homemade.  Rasa freshnya mengingatkan kita akan masa lalu di Jogja sore2, saat ibu2 menjajakan bubur sumsum dengan menggendong kuali (pot dari tembikar) dengan isi penuh bubur sumsum.. 

Wangi khas sumsum hangat dan daun pandan serta gula merah cair mengirim sinyal kepada indra cecap kita bahwa "ini bubur enak sekali lho... do not miss it" 

vindextengker

Ini adalah tape singkong dalam perwujudan moderen.  Si tape dihancurkan lalu dipadatkan dan dipanggang untuk mendapatkan warna, lalu disajikan dengan gula merah cair dan kacang pistachio toasted (yang warna hijau di belakang).  Inipun tidak kalah enaknya.. 
Next kunjungan yang akan saya coba adalah cheese cake tape singkong.  Konon katanya ini juga fenomenal
 
_____

No comments:

Post a Comment